BENDA dan MANUSIA dapat melayang, WOW,
aneh tapi nyata, apa mungkin ? ? Saya mengatakan "Mungkin" dan ini
sudah terjadi di-dunia dan bagaimana di-Indonesia
Hanya pertanyaannya adalah, apakah ini suatu keajaiban, mujijat, ataukah rekayasa "teknologi" yang
sampai saat ini terus berkembang sangat cepat. Benda atau manusia dapat melayang disebut juga LEVITASI (LEVITATION )
Ada dua hal yang membedakannya, juga dari sudut pandang yang berbeda pula, yaitu benda atau Manusia
yang dapat melayang karena kehilangan berat atau gaya grafitasi bumi.
- Dari segi "Mistik" maka manusia tersebut telah mempelajari suatu cabang ilmu okultisme, meditasi (transcendental meditation) atau sejenisnya, namun ada pula yang sejak lahir memanng mempunyai bakat untuk "levitasi" ini.
- Dari segi " Teknologi" maka benda atau manusia tersebut mempergunakan suatu alat khusus, untuk menghilangkan gaya berat atau gaya grafitasi ini, biasanya adalah unsur2 maknet, listrik atau benda- benda "diamaknetik" dsb.
- Video Clip pada gambar disamping ini dapat anda download dan untuk melihat video ini diperlukan "window media player" versi 8 keatas, video ini menunjukan 2 versi yang berbeda yaitu versi " Mistik" dan versi rekayasa "Teknologi"
Sudah sejak ribuan tahun yang
lalu, manusia sudah berusaha, bahkan mencoba mempelajari ilmu melayang
diudara dengan cara menghilangkan gaya tarik bumi (grafitasi), baik
dalam waktu hanya beberapa detik saja atau menit, bahkan berjam-jam
melayang diudara, dalam cerita-cerita silat dikenal dengan ilmu
meringankan tubuh, serta mampu melompat sejauh puluhan atau ratusan
meter, atau para nabi yang mampu melayang atau berjalan diatas air
sungai/lautan, ini membuktikan bahwa manusia sudah dapat melakukan suatu
keajaiban tersebut.
Ilmu pengetahuan (teknologi) dan
ilmu metafisika (okultisme-megis) sudah berkembang begitu cepatnya,
sehingga kita sulit membedakan mana yang rekayasa teknologi dan mana
yang metafisika, karena keadaan (kondisi) metafisika sebagian juga dapat
dijelaskan secara ilmiah dengan ilmu pengetahuan secara jelas, misalnya
mengenai gelombang dan frekwensi pusat syaraf manusia (getaran otak),
yang dapat dianalisa secara ilmiah ( frekwensi, panjang gelombang dan
perambatan gelombang elektromaknetik), dengan bantuan peralatan EEG (
ElectroEncephaloGram ) yang disebut gelombang Beta (14Hz - 30Hz ), Alpha
( 8Hz - 14Hz), Theta (4Hz - 8Hz ) dan Delta (0.5Hz - 4Hz ), juga Gama (
30 ~ 40 Hz)
Tiap keadaan (state) getaran
pusat syaraf (otak), masing-masing mempunyai keistimewaanmya sendiri,
dan untuk keadaan getaran atau gelombang theta ini ( 4 ~ 8 hz), adalah
yang paling penuh misteri, disinilah biasanya yang mungkin akan terjadi
keadaan metafisika dari orang yang bersangkutan, (kemungkinan terjadi
mujijad serta keajaiban, misalnya melayang diudara, tidur jalan,
kemampuan meramal, ditusuk - dibacok tidak mempan, dikubur hidup-hidup
dan seterusnya, biasanya dilakukan dalam keadaan tidak sadar - TRANCE),
jika anda tertarik dapat membaca/melihat di-ebook PSIKOTRONIKA
Bahkan pada keadaan
(theta-state) ini terjadinya komunikasi antara sang pencipta (Tuhan)
dengan ciptaannya (manusia) klik disini, untuk memohon pertolongan
kesembuhan suatu penyakit dari TUHAN.
Di-Indonesia sebenarnyapun sudah
ada manusia yang berkemampuan LEVITASI, coba baca apa kata mereka
(Indonesia cool atraction ), dari Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.
Lalu apa dan bagaimana LEVITASI
ini dapat terjadi, baik ditinjau dari sudut supranatural dan metafisika,
maupun dari segi rekayasa teknologi.
Sepertinya supranatural dan
teknologi merupakan suatu hal yang saling bertolak belakang, namun
kenyataannya adalah mirip, bahkan sama dan dapat dijelaskan secara
logika, misalnya pada keadaan benda, orang atau binatang yang melayang (
levitasi ), seakan-akan bertentangan dengan ilmu fisika (gravitasi dan
antigravitasi), namun secara sederhana dapat diterangkan dengan
ilmu-ilmu fisika .melalui pendekatan logika .
Misalnya pada saat manusia dapat
melayang diudara tanpa mempergunakan alat fisik apapun (secara
supranatural ), biasanya manusia ini dalam keadaan tidak sadar ( trance –
subconscious ), atau meditasi spiritual , pada saat ini jika diperiksa
dengan alat EEG seperti diatas, maka pusat syaraf (otak) bergetar dan
mengeluarkan gelombang pada frekwensi theta ( 4 hz ~ 8 hz ), sedangkan
frekwensi alam semesta adalah pada 7.5 Hz ( dari mana ? – baca ebook
PSIKOTRONIKA ), apabila manusia dapat mengatur dalam bermeditasi untuk
menggeser frekwensi sama dengan 7.5 hz, dengan cara memusatkan pikiran
secara penuh untuk keinginan “melayang” atau meditasi penuh, maka
biasanya berhasil untuk melayang. Video demo klik disini
Namun manusia yang melakukannya
tidak perlu mengetahui bahkan mendalami apapun mengenai teknologi
frewensi, gelombang theta, atau getaran pusat syaraf dan seterusnya,
cukup mempelajari bidang-bidang supranatural yang memang menjadi
bagiannya.
Sedikit penjelasan mengenai “frekwensi alam semesta” ( dunia ) ingin lebih jelas baca ebook psikotronika :
Secara matematis dapat dihitung
bahwa, keliling bola dunia adalah 40.000. Km, sedangkan kecepatan cahaya
adalah 300.000 km/detik, menurut rumus perambatan gelombang
elektromaknetik bahwa panjang gelombang ( 40.000.km ) = kecepatan cahaya
(300.000 Km) dibagi Frekwensi ( f ), maka
F = 300.000 / 40.000 = 7.5 Herz
Artinya bahwa dalam 1 (satu)
detik maka cahaya (atau gelombang elektromaknetik), akan mengelilingi
dunia 7.5 X Cahaya merambat menurut garis lurus, namun dengan “fiber
optic” baru dapat mengikuti belokan fiber optik tersebut, namun
gelombang elektromaknetik mampu merambat pada permukaan bumi.
Frekwensi 7.5 Hz ini menjadi
bagian yang sangat penting, terutama dengan pendekatan levitasi (keadaan
melayang) baik bidang fisika maupun bidang supranatural.
Beberapa metode melayang (levitasi) berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain adalah :
- Magnetic levitation ( Gertsenshtein Effect antigravity )
- De Aquino’s ELF (Extra Low Frequency ) anti gravity
- Mercury Plasma antigravity
- Searl Effect antigravity
- Hutchison Effect antigravity
- Einstein’s UFT ( Unified Field Theory ) Antigravity
[psikotronika.com]
0 comments:
Post a Comment